"Kamu pantas untuk mengeluh," kata pohon Oak. "Hanya sedikit saja tiupan angin, sudah cukup untuk menundukkan kepalamu, sedangkan Saya, Oak yang perkasa, berdiri tegak dan kokoh tak tergoyahkan."
"Jangan khawatir terhadap kami," balas sang Alang-alang. "Angin tidak akan dapat menyakiti kami. Kami menunduk agar tidak patah. Sedangkan kamu, dengan segala kebanggaan dan kekuatan, sejauh ini masih mampu menahan tiupannya. Tetapi suatu saat, semua ini akan berakhir."
Saat sang Alang-alang selesai berbicara, datanglah sebuah angin badai dari timur. Pohon Oak berdiri dengan gagahnya dan menahan badai tersebut, sementara Alang-alang sebaliknya merunduk lebih rendah. Angin yang bertiup menjadi bertambah kencang dan saat itulah pohon Oak yang perkasa tumbang, tercabut dari akar-akarnya dan terbaring di antara Alang-alang.
Ada saatnya merunduk dan mengalah daripada keras kepala dan akhirnya hancur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar