Seekor
singa tua yang gigi dan cakarnya telah banyak yang rusak sehingga
menyulitkan dia untuk mendapatkan makanan, berpura-pura sakit. Dia
memberi tahu semua tetangga-tetangganya bahwa dia sekarang sakit keras.
Sang Singa Tua itu lalu berbaring di sarangnya sambil menunggu
pengunjung dan tamu yang akan menjenguknya. Dan saat pengunjung datang
untuk menjenguknya, dia akan menerkam dan memangsa mereka satu persatu.
Suatu saat, datanglah seekor rubah, tetapi rubah tersebut sangat hati-hati dan menjaga jarak dengan sang Singa Tua. Sang Rubah lalu menanyakan dengan sopan bagaimana kondisi kesehatan sang Singa. Sang Singa lalu menjawab bahwa dia sangat sakit dan meminta agar sang Rubah mendekat untuk melihatnya. Tetapi sang Rubah dengan bijaksana tetap berdiri di tempatnya dan berterima kasih atas undangan sang Singa.
"Saya seharusnya senang diundang masuk oleh anda," katanya lagi, "tetapi saya melihat banyak sekali jejak kaki yang mengarah masuk menuju sarang anda dan saya tidak melihat jejak kaki yang mengarah ke luar, coba jelaskan pada saya, apakah tamu yang masuk ke sarang anda bisa menemukan jalan keluar lagi?"
Kesialan orang lain seharusnya membuat kita lebih waspada dan lebih berhati-hati.
Suatu saat, datanglah seekor rubah, tetapi rubah tersebut sangat hati-hati dan menjaga jarak dengan sang Singa Tua. Sang Rubah lalu menanyakan dengan sopan bagaimana kondisi kesehatan sang Singa. Sang Singa lalu menjawab bahwa dia sangat sakit dan meminta agar sang Rubah mendekat untuk melihatnya. Tetapi sang Rubah dengan bijaksana tetap berdiri di tempatnya dan berterima kasih atas undangan sang Singa.
"Saya seharusnya senang diundang masuk oleh anda," katanya lagi, "tetapi saya melihat banyak sekali jejak kaki yang mengarah masuk menuju sarang anda dan saya tidak melihat jejak kaki yang mengarah ke luar, coba jelaskan pada saya, apakah tamu yang masuk ke sarang anda bisa menemukan jalan keluar lagi?"
Kesialan orang lain seharusnya membuat kita lebih waspada dan lebih berhati-hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar